Saturday, August 30, 2014
Batik Trusmi - Perlunya Pembangunan Museum Batik di Indonesia
Batik Cirebon -Tidak Masalah Motif Batik Trusmi Dicontek
Pengrajin Batik Cirebon-Tidak Masalah Motif Batik Trusmi Dicontek.Tidak mudah buat Beliau meneruskan usaha keluarga menjual batik tulis tradisional di Sentra Batik Trusmi, Cirebon, Jawa Barat. Dengan modal mandiri, Ibu Ninik dan keluarga harus mencari cara untuk terus hidup di tengah derasnya persaingan antar butik batik trusmi karena perempuan bisa lebih mandiri dengan membatik.
Kondisi ini membuat beliau merelakan beberapa motif batik trusmi andalannya dibeli oleh pengusaha Jepang. Dengan tidak merinci berapa uang yang diterimanya, Ibu Ninik mengaku mendapat down payment sebesar 60-70 persen. Dana sebesar itu bisa diputarnya kembali menjadi modal usaha keluarga yang sudah masuk generasi kelima.
"Mereka (pengusaha Jepang) datang dan melihat koleksi kami dan minta dibuat replikanya karena batik trusmi mempunyai potensi besar di dunia international. Kami ini pengrajin batik trusmi tidak bermodal dan hanya bermodal pribadi, gali lubang tutup lubang," tutur beliau.
Diceritakannya jika ia pernah mencoba meminjam modal dari bank. Namun, bunga yang mencapai 62 persen membuat ia dan keluarga kesulitan dalam pembayaran. "Saya kerja bakti bahkan habis hanya untuk bayar bunganya saja," ujar Ibu dari empat orang anak itu.
Batik trusmi yang diproduksi memperhatikan kualitas karena dikerjakan secara tradisional. Satu lembar batik trusmi produksinya dibuat selama 3-8 bulan dengan harga mulai dari Rp50.000-Rp20 juta. Motifnya pun unik namun tetap memperhatikan motif tradisional Cirebon seperti mega mendung atau pun motif naga karena itulah koleksi batik trusmi cirebon menjadi tujuan utama diburu oleh-oleh khas Cirebon.
"Untuk sehari-hari saya memang kalah dengan pengusaha berkapital kuat. Tapi saya menjaga kualitas batik trusmi, bukan kuantitas," ujar beliau.
Beliau menambahkan jika ia tidak khawatir jika motifnya dicontek pengusaha Jepang yang membelinya. Sebab, cuaca Jepang yang berbeda dengan Indonesia membuat pembuatan batik tulis tradisional tidak mungkin bisa diciptakan di sana.
"Cuaca mereka tidak sama dengan cuaca Indonesia yang tropis. Di Jepang, panas akan terik sekali dan dingin akan dingin sekali. Kalau mereka mau nyontek dengan mekanisme tradisional seperti kita itu kecil sekali kemungkinannya," ujarnya lagi.
Thursday, August 28, 2014
Batik Trusmi – Omzet Batik Nusantara Rp. 10 Trilliun
Wednesday, August 27, 2014
Batik Trusmi-Tidak Masalah Motif Batik Trusmi Dicontek
Tuesday, August 26, 2014
Batik Trusmi - Perempuan Bisa Lebih Mandiri dengan Membatik
Sunday, August 24, 2014
Batik Trusmi - Perkaya Batik Dengan Karya Baru Anak Muda
Friday, August 22, 2014
Batik Trusmi - Motif Kain Batik Khas Cirebon
- Batik Motif Paksi Naga Liman
- Batik Motif Singa Payung
Monday, August 18, 2014
Batik Trusmi di Tengah Maraknya Modernisasi Fashion
Saturday, August 16, 2014
Batik Trusmi - Mewariskan Batik Nusantara
Thursday, August 14, 2014
Batik Trusmi – Pesaing Batik Indonesia
Tuesday, August 12, 2014
Batik Trusmi - Menggali Eksistensi Batik di Eropa
- Alasan Mengapa Batik Lebih Sulit Laris di Pasarkan Di Eropa