Batik Cirebon

Thursday, April 10, 2014

Batik Indonesia - Pasar Batik Jepang Belum Tergarap Maksimal

ebatik di export ke jepang batik indonesiaBatik Indonesia - Pasar Batik Jepang Belum Tergarap Maksimal.Pasar batik Jepang belum tergarap karena selama ini pengrajin batik Indonesia kesulitan memasarkan hasil kerajinan ke ”Negeri Sakura” secara berkesinambungan. Padahal, minat masyarakat Jepang atas batik Indonesia sangat tinggi.
Berulang kali sejumlah komunitas masyarakat ataupun organisasi kebudayaan Jepang mengundang pengrajin batik Indonesia untuk menampilkan karyanya di Jepang. Seniman dan desainer batik Nita Azhar, misalnya, menerima setidaknya 10 kali undangan peragaan busana batik Indonesia di Jepang selama 15 tahun terakhir.
Pada 3-6 Oktober 2013, Nita diundang mengikuti Sakura Collection 2013 di Tokyo yang diselenggarakan Japan Adventure untuk menampilkan karya batik yang dipadukan dengan kain obi (ikat pinggang) khas Jepang.
”Di sini saya menampilkan tiga karya kain yang dipadu dengan blus kimono dan obi masing-masing bertema ukir Jawa Dwipa bermotif flora,” katanya di sela-sela persiapan peragaan busana di Tokyo, Kamis (3/10/2013), seperti dilaporkan wartawan Kompas, Irene Sarwindaningrum.
Menurut Nita, keikutsertaannya itu merupakan upaya untuk mempromosikan batik Jawa. Hal ini penting guna terus menghidupkan minat masyarakat Jepang terhadap batik Indonesia.
Pencinta budaya Indonesia, Izumi Nagano, mengatakan, peminat batik Indonesia di Jepang banyak. Namun, sangat sulit membeli batik Indonesia di Jepang. ”Kami suka dengan motif dan kekhasannya,” katanya.
Menurut Izumi, banyak orang Jepang belajar membatik di Yogyakarta dan Solo. Keterampilan ini sebagai hobi dan gaya hidup.

Wednesday, April 9, 2014

Batik Indonesia - Modifikasi Motor Ducati Bercorak Batik Indonesia Terbaru 2014

ducati_motif_batik_indonesiaBatik Indonesia - Modifikasi Motor Ducati Bercorak Batik Indonesia Terbaru 2014.Motif Khas Indonesia memang beragam salah satunya batik Indonesia. Yups motif ini bisa dibilang populer saat ini. Banyak trend Fashion yang berkiblat dari motif asli Indonesia ini. Nahh, ada yang unik di sela-sela Indonesia Fashion Week 2014 yang digelar beberapa waktu lalu dengan hadirnya dua model Ducati bercorak Batik Indonesia. Dua sepeda Motor Ducati itu 1199S Panigale dan Diavel bermotif Batik Indonesia yang dihadirkan langsung oleh PT Supermoto Indonesia, pemegang merek Sucati di Indonesia. Keduanya meramaikan Indonesia Fashion Week 2014 yang berlangsung pada 20-23 Februari 2014 di Jakarta Convention Center. Tidak hanya untuk dipamerkan, Ducati berdesain khusus tersebut juga dapat dibeli oleh siapaun yang berminat. Para pelanggan dapat memesan secara khusus model apapun untuk diberi sentuhan kain batik khas Indonesia ini. Mungkin ini adalah inspirasi baru buat kalian yang punya motor Ducati mungkin kalian sudah bosan dengan tampilannya jika berniat mengganti bodynya mungkin dengan ini bagus tinggal kalian saja memilih batik indonesia mana yang kalian sukai. Memang di akui pesona batik indonesia begitu luar biasa, terlebih diterapkan dalam motor yang bisa dibilang ekslusif seperti Ducati, siapapun bakal melirih dah. Standar warna merah saja sudah keren, lah ini dipadukan dengan motif khas Indonesia.

Filosofi Batik Indonesia Mendunia

ebatik di export ke jepang batik indonesiaFilosofi Batik Indonesia Mendunia.Batik Indonesia dengan segala keindahan coraknya telah lama memukau siapapun yang melihatnya. Tak bisa disangkal, batik sudah menjadi panutan dan membawa ciri khas Indonesia menjadi lebih dikenal diseluruh dunia. Dilihat dari sejarahnya, munculnya batik Indonesia ini sudah ada sejak jaman kerajaan dahulu di Indonesia, dimana dahulu batik merupakan golongan dari kesenian atau kerajinan gambar diatas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan jaman dahulu, terutama di Jawa. Batik Indonesia menjadi semakin terkenal ketika pakaian batik milik ibu Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat tinggal di Jakarta menjadi koleksi di Museum Tekstil Washington. Pameran bertajuk “A lady found culture in its cloth: Barack Obama’s mother and Indonesian batiks” memberikan pengetahuan bagi pengunjung tentang sisi lain dari kehidupan Ann Dunham, ibu presiden AS ke-44 itu serta pekerjaaanya sebagai ahli anthropologi. Seorang desainer batik, Nusjirwan Tirtaamidjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama Iwan telah membawa nama Indonesia ke mata dunia. Karya-karya batiknya disukai dan telah dikenakan oleh beberapa kepala negara seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Netherland, bahkan Bill Clinton. Belum lama ini Isteri Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Rosa Rai Djalal, membuka pameran batik bertajuk Indonesian Batik: World Heritage di KBRI Washington. Acara itu dihadiri puluhan tamu undangan, termasuk warga Amerika yang ingin mengenal batik lebih jauh. Pameran tersebut menampilkan sekitar 60 kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Cirebon, Pontianak, dan lain-lain. Menurut Claire Wolfowitz, isteri mantan Dubes Amerika untuk Indonesia, Paul Wolfowitz, turut menghadiri acara peluncuran pameran itu. Ia menyebut batik sebagai seni yang indah, apalagi proses pembuatannya juga tidak mudah, sehingga harus lebih dihargai den mendapat apresiasi. Apalagi dibutuhkan banyak waktu dan keahlian khusus untuk membuatnya. Batik adalah karya seni, bukan hanya tekstil.

Promosi Batik Indonesia pada International Day for the Elimination of Racial Discrimination Ottawa, 21 Maret 2014

batik indonesia di ottawaBatik Indonesia - Promosi Batik Indonesia pada International Day for the Elimination of Racial Discrimination Ottawa, 21 Maret 2014.KBRI Ottawa telah berpartisipasi pada acara International Day for the Elimination of Racial Discrimination di Kantor Kementerian Pertahanan Kanada, Ottawa, 21 Maret 2014, dengan membuka booth/paviliun menampilkan aneka produk kreatif Indonesia (handicraft), proses pembuatan batik Indonesia dan brosur-brosur pariwisata Indonesia.

Pengunjung dengan Penuh Antusias Meminta Informasi Proses Pembuatan Batik Indonesia International Day for the Elimination of Racial Discrimination Kementerian Pertahanan Kanada, Ottawa, 21 Maret 2014

Kegiatan pameran merupakan pelengkap kegiatan utama berupa seminar, fashion show, eksibisi bela diri “Taekwondo”. Acara seminar dibuka oleh Mrs. Lynn Harper-Ciarroni, Senior Manager, Civilian Human Resources ADM dan menampilkan 2 pembicara utama yaitu: Dr. Joanne St. Lewis (Universitas Ottawa, Ahli Hukum) dan Dr. Luis Veronis (Universitas Ottawa).

Dr. Joanne St. Lewis, menyampaikan bahwa dengan menghilangkan diskriminasi rasial, maka individu maupun suatu komunitas akan mendapatkan nuansa-nuansa baru yang indah dan unik, yang akan memperkaya dan melengkapi komunitas tersebut. Secara khusus Dr. Joanne St. Lewis menyampaikan dasar-dasar hukum penghapusan diskriminasi rasial di Kanada maupun dunia internasional. Dr. Luis Veronis, memaparkan hasil survey Ottawa Multiculture Media Initiative (OMMI) bahwa media sosial efektif dalam mengkampanyekan gerakan anti rasial.

Partisipasi KBRI Ottawa pada International Day for the Elimination of Racial Discrimination di Kementerian Pertahanan Kanada merupakan salah satu upaya promosi Indonesia secara berkesinambungan di Kanada, khususnya di kalangan instansi Pemerintah Kanada (KBRI Ottawa/FS)

Seniman Batik Indonesia Ajarkan Membatik kepada Desainer Venezuela

tantri kotak memakai ebatik blus kantor sogan batik cirebonSeniman Batik Indonesia, Bayu Aria Ajarkan Teknik Pewarnaan Batik Kepada Anggota Pecinta Batik Indonesia dan Desainer Muda Venezuela.Pada tanggal 29 Januari 2014, KBRI Caracas telah membentuk Klub Canthing yang beranggotakan para seniman batik Indonesia, kalangan fesyen, desainer dan pemerintah. Pembentukan Klub ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara dengan menggabungkan talenta pembatik muda Venezuela dan pembatik Indonesia mengenai teknik dan proses membatik. Pendirian Klub Canthing ini merupakan wadah untuk pelestarian dan pengembangan batik Indonesia di Venezuela.

Pada tanggal 29 Maret 2014, seniman batik asal Yogyakarta dan Ketua Yayasan Sidang Batik Online (SBO) yang juga pengajar batik di ISI Yogyakarta, Bayu Aria didaulat untuk mengajarkan mengenai batik secara komprehensif yakni langkah – langkah mendesain batik dan strategi pemasaran batik. Selanjutnya, ia memandu penyelenggaraan workshop batik guna memberikan pengetahuan dari hulu hingga hilir mengenai teknik merancang desain batik, teknik mencanting dan teknik pewarnaan batik kepada para seniman batik, fashionista dan desainer muda Venezuela.

Workshop batik terbagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok dasar dan kelompok ahli yang terdiri dari para seniman batik Venezuela dan desainer muda alumni Institut mode Venezuela, Brivil. Workshop dimulai dengan proses mola dimana para anggota Klub Canthing melakukan pemolaan motif batik ke dalam kain putih Primisima berukuran 50 cm x 50 cm. Proses mola dilakukan dengan pensil.

Selanjutnya, para anggota melakukan proses nyanting/mbatik yakni proses pewarnaan dengan menggunakan canting. Canting kemudian dicelupkan pada lilin (malam) khusus untuk membatik yang telah dicairkan untuk menutup bagian – bagian yang tidak akan diberi warna. Kemudian, Bayu Aria memandu para anggota untuk melakukan pewarnaan batik dengan teknik kuas sehingga warna yang dihasilkan terlihat tiga dimensi dengan gradasi warna yang apik. Adapun warna yang disiapkan yakni biru, merah dan kuning dengan kombinasi warna dari ketiga warna dasar tersebut.

Tahap berikutnya yakni melapisi motif yang diwarnai tersebut dengan cairan penguat warna yang disebut dengan water glass. Sebagai tahap terakhir, para anggota melakukan proses nglorod yakni mencelupkan kain untuk membersihkan sisa-sisa lilin.

Para anggota sangat antusias dengan adanya workshop batik tersebut. Dari hasil karya batik yang dihasilkan oleh para desainer muda dan seniman batik terlihat bahwa kreatifitas mereka sangat tinggi dan memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan kombinasi warna. Mereka juga menyampaikan bahwa mencanting merupakan suatu proses yang melatih kesabaran dan persistensi seperti halnya bermeditasi atau yoga. Antusiasme para undangan terlihat dari adanya keinginan untuk hadir kembali pada workshop ketiga Klub Chanting.

Batik Indonesia - Libur Nyepi, Omzet Penjualan Batik Cirebon Meningkat

batik indonesiaBatik Indonesia - Libur Nyepi, Omzet Penjualan Batik Cirebon Meningkat.Para pengrajin batik indonesia di Pantura mengatakan hari libur nasional Nyepi mendongkrak omzet penjualan berbagai jenis batik tradisonal khas daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Ibnu Riyanto, salah seorang pemilik toko batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, kepada wartawan di Cirebon, Senin, mengatakan, libur nasional Nyepi jumlah pengunjung wisata kampung batik Cirebon meningkat, sehingga omzet penjualan naik dibandingkan hari biasanya.

Ia menjelaskan, kini mampu terjual batik tulis khas Cirebon hingga 100.000 potong, biasanya paling hanya terjual 20.000 sampai 40.000 potong kain batik, selain itu berbagai tas dan sandal batik omzetnya memuaskan.

"Tingginya minat pengunjung belanja berbagai jenis batik dan kerajinan tangan berbahan batik, kini usaha masyarakat Cirebon tersebut kembali berkembang, sebelumnya mereka sempat gulung tikar karena sepi pesanan,"katanya.

Ibnu Riyanto pengusaha batik lokal mengaku, usaha rakyat kerajinan batik Indonesia semakin menggairahkan, sebelumnya para perajin sempat gulung tikar karena sepi pesanan, kini setiap libur panjang kampung batik Cirebon dipadati pengunjung dari berbagai daerah.

"Berbagai motif dan kreasi busana batik terus dikembangkan para pengrajin batik Indonesia, tujuannya untuk menarik konsumen sehingga penjualan batik tetap tinggi,"katanya.

Dikatakannya, motif batik mulai diminati oleh generasi sekarang. Pengrajin batik juga kini menyeseuaikan corak dengan selera konsumen dengan menampilkan berbagai kreasi baru, seperti busana muslim berbahan kain batik.

Motif yang paling diminati konsumen adalah yang dari Jawa Tengah, Cirebon, Tasikmalaya dan pantai utara Indramayu.

Batik Indonesia - Batik Amerika Dipengaruhi Budaya Indonesia

parkiran-pusat-grosir-batik-trusmiBatik Indonesia - Batik Amerika Dipengaruhi Budaya Indonesia.Batik Amerika dipamerkan di Alleira Batik Plaza Indonesia, Jakarta, hingga Kamis (23/1). Pameran tersebut merupakan kerja sama KBRI Washington DC, Alleira Batik, dan USINDO. Batik Amerika adalah batik Indonesia, namun didesain oleh orang Amerika melalui kompetisi American Batik Design Competition dengan tema nilai dan cerita khas Amerika.

Lima batik Indonesia hasil karya desainer Amerika pada kompetisi 2013 lalu dipengaruhi budaya Indonesia. Misalnya, Batik Ring of Fire Lighting the Flame of Liberty oleh desainer Donna Backues yang bercerita mengenai berbagai kesamaan antara Indonesia dan Amerika, seperti kondisi alam yang rentan dengan bencana alam (ring of fire) dan kesamaan moto “E Pluribus Unum”dan“Bhineka Tunggal Ika”.

Batik Many Faces Many Voices oleh desainer Christiane Grauert sangat memukau dengan tema pluralisme dan demokrasi yang digambarkan melalui beragam wajah dengan latar belakang budaya yang berbeda, seperti negara Asia, kulit putih Afrika, Amerika, namun mereka tetap memiliki identitas sebagai orang Amerika. Meskipun dalam batik, wajah-wajah tersebut sangat jelas tergambar.

Sementara itu, Batik Origin of America oleh Anica Buckson menceritakan perpaduan peralatan yang dipakai oleh orang nativeAmerika (Indian). Batik lainnya adalah Batik American Burungburung oleh Ariana Toft mengenai burung sebagai simbol Indonesia dan Amerika Serikat. Juga, Batik Dawn to Dusk oleh Kristin Caskey yang menggambarkan perbedaan kondisi kota dan desa dalam gradasi warna siang dan malam. Agvina Ratih dari Alleira Batik menjelaskan, batik Amerika ini merupakan upaya mengglobalkan batik Indonesia yang sudah dilakukan pada 2011 dengan sembilan koleksi batik